PERTUNJUKKAN
“WAYANG KAMPUNG SEBELAH”
“Mawas diri Menakar Berani”
Oleh:Rama Danu Anggriawan
Npm : 13410176
Melihat
pementasan wayang kampung sebelah yang berjudul
“Mawas diri Menakar Berani” Diceritakan bahwa Pertunjukkan Wayang kulit
ini di isi dengan tokoh-tokoh Masyarakat yang ada di Desa Mangkujiwo dengan
Tema Kampanye Calon Kepala Desa untuk Desa Mangkujiwo. Mulai-mula beberapa
Kandidat Calon Kepala Desa melakukan yang terbaik untuk Kampanyenya, cara apapun
dilakukan untuk meyakinkan penduduk Desa Mangkujiwo agar dipilih dan keluar
sebagai pemenang sekaligus mengalahkan pesaing-pesaing yang lain. Namun konflik
dalam cerita ini adanya tokoh wayang yang bernama Kampret yang menjadi problema
untuk tokoh-tokoh yang terlibat pada kampanye calon Kepala Desa, karena banyak
kecurangan yang dipakai untuk menyakinkan penduduk padahal menurut kampret
calon Kepala Desa itu memang harus cerdas tapi masyarakat yang memilihnyapun
harus lebih cerdas karena mementingkan kualitas dan kuantitas Calon Pemimpinya
Kelak sehingga Memegang teguh Dasar Negara serta Panutan Negara Indonesia yaitu
Pancasila Bukan hanya omongan belaka dan bermain Uang untuk dipilih rakyatnya,
dan rakyatnya dengan senang hati memilih karena diberikan uang lebih banyak
diantara kandidat yang lain padahal rakyat itu belum tau pasti apa kelebihan
yang dimiliki oleh calon yang dipilihnya bahkan masyarakatpun tidak ingin tau
menau karena sudah tergiur dengan uang, menurut kampret itu adalah kebiasaan
rakyat indonesia yang salah! Sehingga indonesia jarang mempunyai pemimpin masa
kiini yang sesuai dengan harapan bangsa memegang teguh pancasila sebagai
ideologi bangsa seperti presiden pertama kita yaitu Soekarno!. Pada akhirnya
kampanyepun berakhir dan Desa Mangkujiwo sudah memiliki pemenang sebagai
Pemimpin Kepala desa namun kecurangan terjadi lagi dari ognum-ognum penduduk
yang diceritakan sebagai panitian dalam pemilu desa meminta jatah uang/ tips
kepada kandidat yang terpilih karena sudah dijanjikan sebelumnya jika terpilih
akan diberikan uang mula-mula diberikan 30 juta untuk dibagi rata tetapi pada
kenyataannya pendapatan lebih diutamakan untuk kepentingan pribadinya saja
bukan semata-mata dibagikan seperti amanat yang diberikan oleh kepala desa. Malam
harinya seperti biasa saat terpilihnya Calon Kepala Desa akan diadakan
melek-melek dengan tema Dangdut dimana banyak artis-artis pendukung yang ikut
memeriahkan acara melek-melek untuk merayakan terpilihnya Kepala desa yang baru
di Desa Mangkujiwo yaitu ada Syahmini dengan penggambaran wayang yang begitu
seksi,centi,manja,energi dalam menyanyikan lagi pusing pala baby, lalu yang
kedua ada Minul daratinggi yang heboh dengan goyak perutnya belum lagi ada roma
rakmari-mari, Bob Marno mereka sukses menghibur penduduk pada malam itu. Sampai
akhirnya ada tokoh masyarakat setempat yang tidak menyukai dan mempertanyakan
keadilan tentang terpilihnya Kepala Desa yang baru karena dicurigai banyak
keganjilan-keganjilan yang tidak bisa diterima karena tidak sesuai dengan pancasila
yang diuraikan didalam UUD 1945 sehingga mereka menginginkan Pemilu untuk
memperebutkan bangku Kepala Desa di Desa Mangkujiwo diUlang! Karena kampanye
kali ini sudah tidak bersih! Tetapi tiba-tiba tokoh gareng berpendapat “ suara
dalam pemilu itu tidak dapat dihitung ingat bangsa kita itu menganut ideologi
pancasila dimana kemenangan itu ada ditangan masyarakat suara terbanyak
dihitung dari voting masyarakat dan terpilihnya seorang pemimpin ditangan
masyarakat. Itu namanya Pancasila yang merupakan Ideologinya Indonesia”
Sesuai
dengan pengertian teks anekdot pementasan wayang mampu menjadi media
yang dapat menarik minat siswa dalam belajar. Dengan media seperti ini siswa
akan lebih tertarik dan merasa terhibur.
Pementasan
Wayang ini juga termasuk kedalam prosa fiksi. Pementasan ini dapat bertjuan untuk mengenalkan sekaligus membudayakan
sebuah karya yang memiliki banyak unsur
didalamnya dan unsur prosa fiksi didalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar