Powered By Blogger

Kamis, 22 Oktober 2015

PERTUNJUKKAN “WAYANG KAMPUNG SEBELAH” “Mawas diri Menakar Berani”

PERTUNJUKKAN “WAYANG KAMPUNG SEBELAH”
“Mawas diri Menakar Berani”
Oleh:Rama Danu Anggriawan
Npm : 13410176


Melihat pementasan wayang kampung sebelah yang berjudul  “Mawas diri Menakar Berani” Diceritakan bahwa Pertunjukkan Wayang kulit ini di isi dengan tokoh-tokoh Masyarakat yang ada di Desa Mangkujiwo dengan Tema Kampanye Calon Kepala Desa untuk Desa Mangkujiwo. Mulai-mula beberapa Kandidat Calon Kepala Desa melakukan yang terbaik untuk Kampanyenya, cara apapun dilakukan untuk meyakinkan penduduk Desa Mangkujiwo agar dipilih dan keluar sebagai pemenang sekaligus mengalahkan pesaing-pesaing yang lain. Namun konflik dalam cerita ini adanya tokoh wayang yang bernama Kampret yang menjadi problema untuk tokoh-tokoh yang terlibat pada kampanye calon Kepala Desa, karena banyak kecurangan yang dipakai untuk menyakinkan penduduk padahal menurut kampret calon Kepala Desa itu memang harus cerdas tapi masyarakat yang memilihnyapun harus lebih cerdas karena mementingkan kualitas dan kuantitas Calon Pemimpinya Kelak sehingga Memegang teguh Dasar Negara serta Panutan Negara Indonesia yaitu Pancasila Bukan hanya omongan belaka dan bermain Uang untuk dipilih rakyatnya, dan rakyatnya dengan senang hati memilih karena diberikan uang lebih banyak diantara kandidat yang lain padahal rakyat itu belum tau pasti apa kelebihan yang dimiliki oleh calon yang dipilihnya bahkan masyarakatpun tidak ingin tau menau karena sudah tergiur dengan uang, menurut kampret itu adalah kebiasaan rakyat indonesia yang salah! Sehingga indonesia jarang mempunyai pemimpin masa kiini yang sesuai dengan harapan bangsa memegang teguh pancasila sebagai ideologi bangsa seperti presiden pertama kita yaitu Soekarno!. Pada akhirnya kampanyepun berakhir dan Desa Mangkujiwo sudah memiliki pemenang sebagai Pemimpin Kepala desa namun kecurangan terjadi lagi dari ognum-ognum penduduk yang diceritakan sebagai panitian dalam pemilu desa meminta jatah uang/ tips kepada kandidat yang terpilih karena sudah dijanjikan sebelumnya jika terpilih akan diberikan uang mula-mula diberikan 30 juta untuk dibagi rata tetapi pada kenyataannya pendapatan lebih diutamakan untuk kepentingan pribadinya saja bukan semata-mata dibagikan seperti amanat yang diberikan oleh kepala desa. Malam harinya seperti biasa saat terpilihnya Calon Kepala Desa akan diadakan melek-melek dengan tema Dangdut dimana banyak artis-artis pendukung yang ikut memeriahkan acara melek-melek untuk merayakan terpilihnya Kepala desa yang baru di Desa Mangkujiwo yaitu ada Syahmini dengan penggambaran wayang yang begitu seksi,centi,manja,energi dalam menyanyikan lagi pusing pala baby, lalu yang kedua ada Minul daratinggi yang heboh dengan goyak perutnya belum lagi ada roma rakmari-mari, Bob Marno mereka sukses menghibur penduduk pada malam itu. Sampai akhirnya ada tokoh masyarakat setempat yang tidak menyukai dan mempertanyakan keadilan tentang terpilihnya Kepala Desa yang baru karena dicurigai banyak keganjilan-keganjilan yang tidak bisa diterima karena tidak sesuai dengan pancasila yang diuraikan didalam UUD 1945 sehingga mereka menginginkan Pemilu untuk memperebutkan bangku Kepala Desa di Desa Mangkujiwo diUlang! Karena kampanye kali ini sudah tidak bersih! Tetapi tiba-tiba tokoh gareng berpendapat “ suara dalam pemilu itu tidak dapat dihitung ingat bangsa kita itu menganut ideologi pancasila dimana kemenangan itu ada ditangan masyarakat suara terbanyak dihitung dari voting masyarakat dan terpilihnya seorang pemimpin ditangan masyarakat. Itu namanya Pancasila yang merupakan Ideologinya Indonesia”

Sesuai dengan pengertian teks anekdot  pementasan wayang mampu menjadi media yang dapat menarik minat siswa dalam belajar. Dengan media seperti ini siswa akan lebih tertarik dan merasa terhibur.
Pementasan Wayang ini juga termasuk kedalam prosa fiksi. Pementasan ini  dapat bertjuan untuk mengenalkan sekaligus membudayakan sebuah karya yang memiliki  banyak unsur didalamnya dan unsur prosa fiksi didalamnya.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar